Advertisement
Foto: Ilustrasi/Istimewa |
JAKARTA - Pengguna kendaraan beramai-ramai mengeluhkan BBM bersubsidi jenis Pertalite, yang dianggap semakin boros.
Keluhan itu mereka sampaikan melalui akun media sosial Facebook beberapa hari setelah kenaikan harga BBM.
Setidaknya ada lima akun yang menyadari bahwa Pertalite makin ke sini makin cepat boros.
Bahkan salah satu pengguna Facebook menyebutkan bahwa jarum bensin kendaraannya berkurang meski dalam kondisi mati atau terparkir.
Berikut beberapa keluhan para pemilik kendaraan yang menggunakan BBM bersubsidi jenis Pertalite, dilansir Tempo, Sabtu (17/9/2022):
“Beberapa hari ini bensin cepat habis dengan pemakaian yang gak terlalu jauh, kadang diparkir aja, jarum bensin bisa berkurang, apakah ada yang bocor? Biasanya bagian mana ya? Saya lihat di bawah motor gada tetesan dan ga bau bensin,” tulis akun Suzuki Address Indonesia.
“Saya rasa bensin Pertalite sekarang gampang menguap, lebih boros,” tulis akun bernama Achmad Hartatnto.
“Motor ane Beat. Beli bensin full Pertalite yang sekarang kok dapet 12 orderan jarak pendek bensin sudah habis aja, biasanya 22 orderan masih sisa. Bensin sekarang kok cepat habisnya,” tulis akun Driver Go-Jek Community.
“Selain harganya mengalami kenaikan, kok perasaan Pertalite cepat habis juga, masa baru ngisi ampere bensen cepat banget turunnya,” keluh akun bernama Aby Ya.
“Pantesan saya juga merasakan seperti ini, apakah Anda juga merasakannya? Seperti kayak beda Pertalite sekarang dengan sebelumnya. Jika benar adanya seperti itu mari kita viralkan,” tulis Hisyam Mahrus Ali.
Terkait masalah ini, pakar otomotif Bebin Djuana enggan memberikan komentar, karena menurutnya harus pihak Pertamina yang menjelaskan, jika memang benar masalah ini terjadi.
Dia juga mengisahkan bahwa zaman dulu bahan bakar minyak (BBM) memang bisa menyusut tapi jumlahnya tidak mencolok. Dirinya pun bingung (apabila memang benar Pertalite lebih boros) kenapa hal tersebut bisa terjadi.
“Dulu sebelum kita menganut Euro 2, memang ada penyusutan tapi jumlahnya tidak mencolok, tapi kualitasnya yang turun drastis, jadi seperti minyak tanah dan di tangki bensin tertinggal seperti aspal,” kata dia.
Redaksi Tempo juga sempat mencoba menghubungi Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting pada Sabtu ini. Namun sampai artikel ini dimuat, dirinya belum memberikan tanggapan. (*)